Politik Uang Marak di Dua Kecamatan Jelang Pencoblosan

oleh -1,985 views

LENSA POTRET – Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang digelar secara serentak 26 Agustus 2018 di wilayah Kabupaten Bekasi masih diwarnai dengan praktik money politic atau politik uang. Hal ini sangat disayangkan karena dinilai menciderai proses demokrasi.

Pilkades di Desa Sukamekar – Kecamatan Sukawangi misalnya, dinodai dengan tindakan curang berupa praktik money politic oleh sejumlah orang yang meminta agar warga mencoblos calon Kades nomot urut 2, H. Nur Aly (incumbent).

Salah satu warga setempat berinisial NN (45), mengaku diberikan uang sebesar Rp400.000 untuk dirinya dan anaknya.

“Saya dikasih 2 amplop (bergambar calon nomor urut 2, H. Nur Aly), satu amplop isinya Rp200 ribu. Iya disuruh (untuk coblos nomor urut 2), tapi saya mah tetap gak bakalan berubah untuk pilih Jayadi (calon Kades nomor urut 1),” beber NN, Sabtu (25/8/2018) sore.

Hal yang sama diungkapkan oleh SS (31), Warga Kampung Kedaung, Desa Kedungpengawas, Kecamatan Babelan. SS mengaku diberikan uang sebesar Rp200.000 untuk mencoblos calon Kades nomor urut 1 (satu) H.Nasarudin dan nomor urut 3 (tiga) H.Nacin (incumbent).

“Pertama saya dikasih amplop dari orangnya Nasa, dia (kader) bilang ini duit buat beli es, terus minta tolong dah jangan lupa besok ya nomor 1. Setelah itu, saya dapat lagi amplop dari orangnya H. Nacin, kadernya cuma ngingetin jangan lupa Nacin nomor 3, habis itu dia pergi. Satu amplop isinya Rp100 ribu, dua amplop jadi Rp200 ribu,” beber SS.

Calon Kepala Desa Sukamekar nomor urut 2, H. Nur Aly ketika dikonfirmasi oleh lensapotret.com melalui WhatsApp Messenger-nya enggan menjawab.

Sementara, calon Kepala Desa Kedungpengawas nomor urut 1 H.Nasarudin dan calon nomor urut 3 H.Nacin (incumbent) hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi. (Panji/A.ji).

Komen yang sopan ya..!!!