Demi Meraih Keuntungan Ratusan Juta, SMPN 2 Tarumajaya Nekat Gelar Perpisahan di Tengah Pandemi

oleh -3,386 views

LENSA POTRET : Di tengah pandemi covid-19 yang masih terjadi, SMP Negeri 2 Tarumajaya nekat tetap menggelar pesta perpisahan dan kelulusan siswa-siswi kelas IX pada Sabtu (8/8/2020).

Hal itu menuai keluhan dari para wali murid, selain khawatir terhadap kondisi anak mereka nanti, pungutan untuk kegiatan acara tersebut pun dinilai memberatkan.

Berdasarkan keterangan wali murid berinisial NN, biaya pesta perpisahan tersebut mencapai Rp297.500.000 dari hasil pungutan liar kepada 425-an orangtua siswa.

“Per siswa dibebankan biaya Rp700.000. Biaya itu untuk acara perpisahan dan untuk legalisasi ijazah. Padahal kami selaku orangtua siswa keberatan dengan adanya acara seperti ini. Karena, kan cari uang sekarang lagi susah banget pas ada wabah virus corona. Abis mau gimana lagi, sekolah memaksa. demi anak yah kita lakukan,” ucap dia kepada Lensa Potret, Jumat (7/8/2020).

Menurut informasi, di dekat sekolah itu ada warga yang tengah positif korona. Jaraknya tak lebih dari 200 meter dari sekolah.

“Informasinya acara tersebut belum ada izin dari aparat setempat, mulai dari desa, kecamatan hingga polsek,” kata NN.

Kata dia, di acara besok juga ada pentas yang meriah. Tentu saja, ketika kegiatan telah berlangsung meriah, protokol kesehatan mungkin sulit diterapkan.

Wali murid lain, Ms, juga mengaku keberatan dan khawatir atas keselamatan anaknya.

“Kan dilarang berkerumum saat pandemi seperti ini. Jujur, saya khawatir dengan anak saya. Semestinya sekolah bijak, tidak menggelar acara seperti ini. Apalagi biayanya ini tidak sedikit. Kita lagi kesulitan gara-gara corona malah ada aja biaya ini-itu,” kata dia.

Dikonfirmasi, Plt Kepala SMPN 2 Tarumajaya, Sukandi mengatakan. “Nanti saya tanyakan ke panitia atau Kepsek yang lama, saya masuk menjadi Plt mulai bulan April jadi belajar sudah daring dan tidak ada pertemuan dengan siswa atau guru. Jadi, saya tidak tahu apa-apa dengan guru pun jarang ketemu karena rapay saja melalui video conference,” ujarnya.

Sekjend LSM Jaringan Organisasi Keadilan Rakyat (Joker), Herry ZK, mengecam pihak sekolah yang memaksakan diri menggelar kegiatan perpisahan di tengah pandemi covid-19.

“Dalam waktu dekat ini akan kita laporkan ke Gugus Tugas tingkat Kabupaten Bekasi. Langsung kepada Pak Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan kalau sekolah tetap memaksakan menggelar kegiatan itu,” ucap dia.

Dia menduga ada salah satu oknum Wakil Kepala Sekolah yang memaksakan kegiatan tersebut digelar.

“Ini bahaya. Akan mengancam keselamatan murid-murid SMP kalau acara terus berlanjut. Orang tua resah dan khawatir. Tapi pihak sekolah memaksa,” demikiannya. (Red)

Komen yang sopan ya..!!!