Bantuan CSR PT BBWM di Desa Kedungpengawas Diperjualbelikan Orang Kepercayaan Perusahaan?

oleh -7,881 views
Sumber Foto : Google/bekasitoday.com

LENSA POTRET : CSR PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) berupa 1 set alat steam motor di Desa Kedungpengawas, Kecamatan Babelan, diduga kuat diperjualbelikan oleh orang yang berperan langsung dalam turunnya program itu.

Unit alat steam motor itu diserahkan PT BBWM kepada Persatuan Pemuda Kedung Pengawas (PPKP) secara simbolis pada 18 November 2021. Barang itu pun diturunkan di tempat yang nantinya akan menjadi usaha steam motor.

So dan Sa, kedua orang yang memiliki peran atas turunnya CSR PT BBWM di sana, diduga memperjualbelikan 1 set mesin itu.

Berdasarkan informasi yang diterima Lensa Potret, keduanya memberi kabar kepada seorang pengurus Karang Taruna setempat bahwa ada kepala desa yang mau membeli seperangkat alat steam motor itu dengan harga senilai Rp10 juta.

“Kata dia (So dan Sa) begini ada kepala desa yang mau beli Rp10 juta, buset kagak dah bang saya bilang begitu (ke So dan Sa), Rp10 juta mah. Kalau Rp2,5 juta gak apa-apa kita yang beli, nanti bocah kita yang buka usahanya,” ucap Imron sapaan akrab Camex, salah seorang pengurus Karang Taruna Desa Kedungpengawas, Rabu, 29 Desember 2021.

Singkat cerita, karena harga yang ditawarkan terlalu tinggi (Rp10 juta), Imron tak menanggapi lebih lanjut.

Selang beberapa hari, So kembali menghubungi Imron untuk meminta agar seperangkat alat steam motor itu segera dibeli.

“Intinya, nego-nego-nego putuslah jadi di angka Rp3 juta,” sambungnya.

Imron sudah menyerahkan Rp3 juta untuk pembelian alat itu langsung kepada So dan Sa.

Dia pun langsung mengangkut mesin steam, mesin kompresor, tabung salju, mesin vacuum cleaner, dan toren air berkapasitas 500 liter. Dia akan membuka usaha steam tersebut di tempat lain.

Praktis di lokasi PPKP sudah tidak ada lagi 1 set alat steam motor, dan PT BBWM diduga belum mengetahui hal tersebut.

Akan tetapi ada satu hal yang mengherankan Imron, pada saat membuka usaha tersebut, dia harus tetap menggunakan nama Persatuan Pemuda Kedung Pengawas (PPKP) yang dibentuk So dan Sa bersama kerabatnya, Fadli Suparman sebagai ketua.

CSR PT BBWM sebenarnya diserahkan kepada PPKP sebagai bantuan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, tapi dengan adanya hal ini, maka tujuan program CSR dipastikan tidak berjalan semestinya.

Warga Babelan, Faisal, menyayangkan hal tersebut. Dia mengkritisi PT BBWM tak selektif dalam menyalurkan CSR kepada masyarakat sehingga tak tepat sasaran.

“Seharusnya CSR untuk pemulihan ekonomi masyarakat, ini malah diperjualbelikan. Sangat tidak bertanggung jawab. Perusahaan tidak boleh asal-asalan menyalurkan CSR ini,” ucap dia.

Dia meminta PT BBWM mengevaluasi seluruh program CSR baik yang telah lalu ataupun yang sedang berjalan.

“Karena bukan tidak mungkin ada dugaan penyelewengan seperti sekarang ini. Harus diusut tuntas, baik orang yang dipercaya untuk CSR dan juga manajemen PT BBWM,” demikian dia. (Red)

Komen yang sopan ya..!!!