Lagi, Pengerjaan Proyek Jaling di Desa Muarabakti “Amburadul”

oleh -1,808 views

LENSA POTRET : Di wilayah Desa Muara Bakti – Kecamatan Babelan, proyek peningkatan jalan lingkungan (jaling) milik Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kabupaten Bekasi yang didanai dari APBD Tahun Anggaran (TA) 2018 diduga banyak yang dikerjakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ditentukan. Hal itu pun terlihat dari kualitas proyek yang bobrok dan tidak adanya plang papan nama kegiatan.

Diantaranya, peningkatan jaling di Gang Majan RT 07/RW 04 Dusun II yang dikerjakan oleh pihak ke-3 dalam hal ini kontraktor dari CV Bahagia Utama, dengan biaya negosiasi harga proyek senilai Rp 126.458.000,00. Selanjutnya, peningkatan jaling di Gang H. Nata RT 01/RW 01 Dusun I dan peningkatan jaling di Gang H.Ribut RT 01/RW 01 Dusun I. Ketiga titik proyek tersebut, dinilai bobrok.

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris DPC LSM Rakyat Indonesia Berdaya (RIB) Kabupaten Bekasi, Herry ZK.

Pengerjaan proyek peningkatan jaling di wilayah tersebut, kata Herry, rata-rata untuk ketebalan pengecoran-nya yang seharusnya dikerjakan 15 cm nyatanya hanya 7-8 cm.

“Berdasarkan hasil survey di lapangan, masalah ketebalan coran-nya banyak yang kurang, mutu beton-nya diduga banyak yang menggunakan K-250 (non play ash), dasar coran banyak yang tidak memakai lapisan pondasi agregat klas A. Intinya, dari beberapa titik pengerjaan yang tadi saya sebutkan itu proyek dikerjakan banyak yang tidak sesuai dengan RAB yang sudah ditentukan,” bebernya, Sabtu (8/9/2018).

Selain tidak adanya plang papan nama kegiatan, lanjutnya, kinerja Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pengawas pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di wilayah I Babelan dan Konsultan dinilai mandul dan terkesan tutup mata dalam pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur jaling di wilayah tersebut.

“Udah plang nama kegiatan gak ada ditambah lagi ini proyek banyak yang dikerjakan pada gak sesuai aturan. Yang jadi pertanyaan itu pengawas pada kemana ?, kerjaannya pada ngapain aja ?,” kesalnya.

Dengan nada kesal, dirinya mengecam keras kepada para kontraktor dan yang terlibat dalam pekerjaan tersebut, dan menuntut tanggung jawab atas ketidak beresan pekerjaan yang dikerjakan di wilayah itu.

“Saya minta kepada para kontraktor dan pengawas agar bisa lebih mementingkan kualitas pekerjaan ketimbang keuntungan. Karena, pekerjaan proyek jaling tersebut adalah uang rakyat, bukan uang pribadi para kontraktor,” tandasnya. (Panji)

Komen yang sopan ya..!!!