Pemerintah dan kominfo gagal dalam menanggulangi peredaran judi online di indonesia

Hari ini hampir semua masyarakat indonesia mengetahui Judi online, PEMERINTAH dan KOMINFO tidak bisa menanggulangi situs situs tersebut, padahal ini merusak prilaku hidup masyarakat indonesia. 25/01/23

Judi online sendiri mulai ramai pada saat Covid-19 melanda indonesia, masyarakat yang pada saat itu sedang berada pada situasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dimana situasi keuangan masyarakat sendiri banyak yang terganggu, pada akhirnya mereka mencoba game Judi online tersebut.

Masyarakat banyak yang tertarik pada game Judi Online tersebut pada dasar nya hanya melihat dari kemenangan teman atau kerabat terdekat mereka, dari situlah biasa nya masyarakat mulai mencoba Game Judi Online, biasa nya mereka di berikan kemenangan pertama, namun pada akhirnya mereka di permainkan oleh mesin judi tersebut.

Banyak sekalih pemberitaan yang beredar pada kasus korban judi online tersebut biasanya akan menjadi pelaku-pelaku tindak kejahatan, ini terjadi seperti pada kasus residivis pembunuhan yang menganiyaya teman nya sampai tewas, ada juga ibu kandung yang di bunuh karna tak bisa beri anak nya uang untuk berjudi online, bahkan mereka bisa nekat membegal, mencuri agar bisa bermain game slot tersebut.

Tidak hanya itu, parah nya situs situs pemerintah juga di retas oleh para mafia Judi onlien, seperti yang terjadi pada situs lembaga KPU, PUPR dan Website intansi Pemerintaha daerah di indoneaia. Tandanya bukan hanya mindset Masyarakat hari ini yang di cekoki oleh situs Judi Online, melainkan pemerintahan juga terkena efek buruk nya.

Parah nya Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku sulit memberantas perjudian dengan sistem online. Hal itu dikarenakan nama situs judi terkadang menipu dan berasal dari negara lain.

“Situs judi tidaklah selalu Judi.com tapi nama lain yang tidak sesuai antara nama dan tujuannya,” kata Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Aswin Sasongko