Covid-19 Membuat Masyarakat Indonesia Melek Teknologi

oleh -1,451 views
Penulis : Fachri , Sumber : Pribadi

LENSAPOTRET.COM: Bekasi, Merebaknya pandemi virus COVID-19 atau familiar disebut corona sejak pertama kali di temukan di daratan china tepatnya di kota wuhan pada Desember 2019 silam, membuat geger dunia. Pasalnya penyakit ini dapat dengan mudah menular dan menyebar. Menurut World Health Organization (WHO), penyebaran covid-19 menular dari orang yang telah terinveksi virus corona. Melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini batuk atau bersin.

Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu di sentuh dan orang sehat itu menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Hingga saat ini virus covid-19 telah menyebar ke seluruh belahan dunia, lebih dari 200 negara di dunia terkonfirmasi terkena wabah corona ini. Di lansir dari real time yang di kumpulkan oleh John Opskin University, jumlah infeksi sebanyak 2.356.000 juta kasus. Dengan kasus kematian 160.000. Dan pasien yang sembuh 595.467.

Sedangkan di Indonesia dilansir dari www.covid19.go.id kasus terbaru pasien positif covid 19 mencapai 6,760 Pasien sembuh 747 dan pasien meninggal 590. Hal tersebut membuat pemerintah mengambil kebijakan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau karanitina wilayah, pemerintah juga menganjurkan kantor, sekolah, kampus untuk melakukan kegiatannya dari rumah. Hal ini dilakukan dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona. Hal tersebut membuat kegiatan social dilakukan dengan memanfaatkan sarana teknologi yang ada saat ini. Mulai dari kerjaan kantor, belajar daring (online), tugas sekolah, tugas kuliah bahkan interaksi social di lakukan dengan teknologi.


Para guru, dosen yg sebelumnya terbiasa mengajar dengan metode konvensional pun dipaksa mengerti teknologi agar kegiatan belajar mengajar terus berjalan walaupun di lakukan di rumah masing masing.

Hal ini membuat kesadaran akan pentingnya melek teknologi timbul di tengah tengah masyarakat. Tidak di pungkiri bahwasannya sektor teknologi informasi merupakan manifestasi yang menguntungkan terlebih di era industry 4.0 ini hampir rata rata perusahaan menggunakan teknologi informasi untuk membantu mengefesiensi waktu, tenaga dsb. Hal ini dapat kita rasakan sekarang dimana wabah corona yang menyerang saat ini membuat banyak sektor yang tidak menggunakan sarana teknologi banyak gulung tikar disebabkan omset yg menurun karna mereka menjual barang dengan cara yg konvensional.

Sedangkan UMKM yang memanfaatkan teknologi untuk kegiatan jual beli ini bisa survive dan di untungkan dalam hal ini. Dikarnakan mobilitas masyarakat yang di batasi di luar rumah maka cenderung masyarakat banyak yg memanfaatkan membeli barang barang kebutuhan melalui online.
Dizaman sekarang yang hampir rata rata orang Indonesia mempuanyai smartphone maka penggunanya pun di tuntut smart dalam menggunakannya.

Karena dengan segala kelebihan dan kemudahan yang ada dalamnya, smartphone menimbulkan satu masalah baru yang kompleks, semisal berita hoax, kata kata umpatan, sumpah serapah bahkan penipuan. Hal ini menggambarakan bagaimana keadaan masyarakat yang belum melek teknologi sehingga salah tafsir dalam menggunakannya.

Agaknya dengan serangan wabah covid 19 ini membuat banyak lapisan masyarakat khususnya pemerintah sadar akan pentingnya pengembangan teknologi. Khususnya dalam sektor kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi covid 19 ini. China contohnya dengan kemajuan teknologi yang dimilikinya khususnya di bidang kesehatan. Mereka memanfaatkan teknologi untuk membantu memudahkan dalam proses penangan covid 19.

Mulai dari alat untuk mengidentifikasi virus covid 19, pemantauan masyarakat, layanan kesehatan dsb hampir semua memanfaatkan teknologi yang mereka kembangkan. Hal ini sangat berarti dan membantu dalam penangan covid-19 agar lebih cepat dan efesien. Terbukti china hanya butuh 2 bulan untuk memutus rantai penyebaran dan saat ini china sudah tidak ada lagi penambahan pasien yang positif covid-19.

Harusnya bangsa kita Indonesia bisa belajar dari bangsa bangsa lain yang memanfaatkan dan mengembangkan teknologi secara serius untuk kebutuhan dan kepentingan negara tersebut. Sampai saat ini Indonesia masih sangat tertinggal dalam urusan kemajuan teknologi, negara kita masih bangga dengan julukan negara “konsumtif” yang mengandalkan impor dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia. Padahal SDA dan SDM bangsa Indonesia melimpah ruah tetapi tidak di manfaatkan atau di kelola dengan baik oleh bangsa kita.

Berawal dari amanah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Tujuan negara ini seungguh mulia, melalui pendiri bangsa (founding fathers) bertekad agar penerus bangsa memperoleh kesejahteraan atau tidak miskin, aman, atau tidak terpecah belah, dihargai bangsa lain, serta madani berperadaban.

Maka dari itu kami berharap kepada government (Pemerintah), khususnya kami mahasiswa yg berkecimpung di bidang teknologi, untuk bisa memajukan sektor teknologi informasi, mulai dari membuka tempat tempat khusus penelitian, laboratorium, atau pusat studi untuk para ahli membuat, menemukan dan menciptakan teknologi baru yang nantinya bisa bermanfaat untuk kepentingan negara kita. Mulai dari sektor Pendidikan, kesehatan, ekonomi dsb. Memberikan fasilitas yang lengkap, serta biaya yang murah yg mana teknologi bisa di jangkau oleh semua kalangan.
Kami optimis apabila pasca corona bangsa Indonesia insaf dan sadar bahwasannya melek teknologi itu penting dan komitmen bersama sama untuk membangun dinasti kemajuan teknologi.

Indonesia akan menjadi negara maju yang disegani oleh dunia internasional di era yang akan datang. Dan apabila nanti mendapati kejadian yang sama seperti covid-19 ini Indonesia akan siap karna segala kemajuan teknologi yang dimilikinya. Seperti pepatah populer menyatakan “sedia payung sebelum hujan”.

Penulis : Fachri Ramadhan (Mahasiswa jurusan Teknik Informatika Universitas Mitra Karya (UMIKA). Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa UMIKA. Wakil Ketua III Pengurus Komisariat UMIKA)

Komen yang sopan ya..!!!

Tentang Penulis: Rafli